KIAMAT DAN HAMCURNYA ALAM SEMESTA

Posted by baharcool89 | Posted on 17.04

2

Dalam kamus bahasa Indonesia kiamat diartikan kebangkitan dari pada mati, hari terakhir dalam kehidupan ini, yaitu ketika orang-orang yang telah meninggal dunia dihidupkan kembali untuk diadili perbuatannya yang sudah-sudah; akhir zaman, yaitu dunia seisinya kiamat besar. (Dessy anwar. Kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabaya : karya abditama).

Dari pengerian di atas dapat ditangkap suatu makna bahwa kiamat adalah hari terakhir segala kehidupan di dunia ini, dan awal dari kehidupan akhirat yang kekal. Orang yang telah mati akan dihidupkan kembali oleh Allah SWT. Sebagai seorang muslim tentunya meyakini akan terjadinya peristiwa ini. Namun secara akal sehat apakah dapat seorang yang telah mati, dagingnya hancur, tulangnya terlepas dari persendiannya dan tidak ada darah yang mengalir dapat dihidupkan kembali??? Maha besar Allah yang telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Hal ini adalah di luar jangkauan semua manusia terkhusus bagi penulis yang baru hanya mempunyai ilmu pengetahuan seujung kuku.

Mengenai ayat al-qura’an yang menyebutkan peristiwa hari kiamat sangatlah banyak. Diantaranya yang termaktub dalam surat an-nahl ayat 77 yang berbunyi :

¬!ur Ü=øxî ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 !$tBur ãøBr& Ïptã$¡¡9$# žwÎ) ËxôJn=x. Ì|Át6ø9$# ÷rr& uqèd Ü>tø%r& 4 žcÎ) ©!$# 4n?tã Èe@à2 &äóÓx« ÖƒÏs% ÇÐÐÈ

Artinya : “Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (An-nahl : 77).

Entah dapat dirasionalkan atau tidak akan terjadinya peristiwa ini nantinya, tetapi para ilmuwan mengemukakan scenario kiamat yang sangat rasional, artinya dapat diterima oleh akal sehat manusia. Menurut mereka kepunahan manusia itu tergantung dari energy matahari yang suatu saat akan habis, yaitu dioksida, karbon, dan air yan diubah matahari menjadi karbohidraat dan oksigen. Maka pada saat matahari padam akan berakibat tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia akan mati.

Dalam buku yang ditulis oleh agus mustofa berjudul ternyata akhirat tidak kekal dikatakan bahwa dalam konteks ilmiah dunia akan mengalami kiamat dua kali, yaitu kehancuran planet bumi dan kehancuran alam semesta. Ternyata dalam agama islam pun telah mengenal dua macam kiamat, yaitu kiamat sughra (kecil) dan kiamat kubra (besar). Maka pemahaman tersebut sebenarnya sudah berjalan seiring. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kiamat sughra adalah kehancuran bumi (plane-planet) dan kiamat kubra adalah kehancuran alam semesta.

Mekanisme kiamat bumi

LäêYÏBr&uä `¨B Îû Ïä!$yJ¡¡9$# br& y#Å¡øƒs ãNä3Î/ uÚöF{$# #sŒÎ*sù šÏf âqßJs? ÇÊÏÈ ÷Pr& LäêYÏBr& `¨B Îû Ïä!$yJ¡¡9$# br& Ÿ@ÅöムöNä3øn=tæ $Y6Ϲ%tn ( tbqçHs>÷ètG|¡sù y#øx. ̃ÉtR ÇÊÐÈ

Artinya : “Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang? Atau Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku? (Al-mulk :16-17).

Jadi menurut informasi al-qur’an kehancuran bumi bukan disebabkan karena padamnya matahari, perang nuklir, atau lain sebagainya. Tetapi digambarkan bahwa bumi ini ditenggelamkan Allah SWT ke suatu wilayah yang penuh dengan batu komet di luar angkasa. Kejadian itu tentunya akan sangat mengerikan, sebab dampak yang diakibatkan akan sangat dahsyat. Bumi seperti dibombardir oleh jutaan batu angkasa, yang kemudian menyebabkan bumi terguncang sampai akhirnya terjungkir balik dan disertai debu dan badai berbatu. Namun pendapat ini akan menjadikan manusia bertanya-tanya, bagaimana jika nantinya sebelum kehancuran bumi ini terjadi manusia sudah pindah ke planet mars misalnya???

Namun lain halnya jika kehancuran tersebut adalah kehancuran galaksi-galaksi, planet-planet, meteor-meteor, dan benda-benda lain terdapat di alam semesta ini. Kehancuran tersebut sudah tentu tidak dapat dihindari oleh manusia. Manusia akan hancur bersama benda-benda angkasa lainnya.

Dari ayat di atas dapat dianalisis bahwa terjadinya kehancuran bumi dan lainnya terjadi disebabkan karena banyaknya benda-benda angkasa terutama meteor yang jatuh dan menghujam bumi. Pada tahun 1994 saat komet lev-schumacher menabrak planet Jupiter yang dapat disaksikan oleh seluruh astronom di duniaa bagaimana kejadiannya. Kemudian terjadinya beberapa peristiwa merteor jatuh di amerika serikat. Kejadiannya sekitar tahun 22.000 tahun yang lalu. Akibat terjadinya peristiwa bentangan kawah mencapai 1.300 m diameter dengan kedalaman 180 m dan ketinggian menapai 45 m serta pecahan-pechan logam meteorit yang berserakan tersebar sampai radius 7 km. kasus yang sama terjadi pula di Serbia pada tahun 1908, yaitu komet encke berukuran diameter 1 km dengan bobot 3,5 juta tonmenimpa Tunguska dengan kelajuan 40 km/detik dan sudut hujamnnya 300 ternyata ledakannya setara dengan kekuatan 50 juta ton dinamit atau 2.55 bom atom yang jatuh di Hiroshima.

Kemudian bagaimana jika kehancuran bumi dan lainnya disebabkan Allah menenggelamkan bumi pada daerah yang penuh benda meteor??? Tentu semuanya akan porak poranda. Akibat yang dapat ditimbulkan dari benda angkasa yang menakutkan tersebut paling tidak ada lima, yaitu pertama batu tersebut akan terbakar ketika mamasuki atmosfir bumi akibat gesekan yang sangat keras. Batu tersebut melesat ke permukaan bumi dan menyebabkan udara yang dilewatinya akan ikut terbakar serta menimbulkan panas ribuan derajat. Kedua akan muncul badai akibat desakan udara yang sangat kencang disepanjang lintasan komet tersebut. Ketiga langit akan gelap disebabkan oleh abu komet yang bertaburan memenuhi angkasa. Keempat material komet tersebut tidak habis terbakar di angkasa. Ia masih memiliki sisa separo yang kemudian menghantam permukaan bumi. Hal ini akan menyebabkan gempa bumi yang sangat dahsyat.

#sŒÎ) ÏMs9Ìø9ã ÞÚöF{$# $olm;#tø9Î ÇÊÈ

Artinya : “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat).” (Az-zalzalah : 1).

Namun apabila jatuhnya di tengah samudra, maka gelombang air pada jarak 1.00 m dari titik cebur tingginya masih mencapai 500 m sehingga lautan raksasa itu anak meluap dan membanjiri daratan.

#sŒÎ)ur â$ysÎ7ø9$# ôNtÉdfèù ÇÌÈ

Artinya : “Dan apabila lautan menjadikan meluap.” (Al-infitor : 3).

Kelima setelah menghantam tanah batu komet yang masih tersisa tersebut terus masuk ke dalam perut bumi menuju pusat magma yang mengakibatkan magma terdesak dan kemudian dimuntahkan lewat gunung-gunung yang terdekat.

Peristiwa jatuhnya komet atau meteor atau asteroid ke permukaan bumi tersebut gesekannya menimbulkan suara seperti bunyi alat tiup yang sangat dahsyat. Kedahsyatan suara gesekan benda langit tersebut dimungkinkan seperti yang telah dijelaskan dalam al-qur’an yang berbunyi :

#sŒÎ*sù yÏÿçR Îû ÍqÁ9$# ×pyøÿtR ×oyÏnºur ÇÊÌÈ ÏMn=ÏHäqur ÞÚöF{$# ãA$t7Ågø:$#ur $tG©.ßsù Zp©.yŠ ZoyÏnºur ÇÊÍÈ 7ͳtBöquŠsù ÏMyès%ur èpyèÏ%#uqø9$# ÇÊÎÈ ÏM¤)t±R$#ur âä!$yJ¡¡9$# }ÏSsù 7Í´tBöqtƒ ×puŠÏd#ur ÇÊÏÈ

Artinya : “Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup. Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat. Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.” (Al-haaq : 13-16).

Surga dan neraka

Bagian terakhir dari kehidupan akhirat adalah surge dan neraka. Surge digambarkan sebagai tempat yang indah, penuh dengan fasilitas, dan terjamin kelangsungan hidupnya. Sedangkan neraka digambarkan sebagai tempat yang buruk, penuh dengan siksaan yang amat pedih dan tentunya tidak menyenangkan.

$¨Br'sù tûïÏ%©!$# (#qà)x© Å"sù Í$¨Z9$# öNçlm; $pkŽÏù ׎Ïùy î,Îgx©ur ÇÊÉÏÈ šúïÏ$Î#»yz $pkŽÏù $tB ÏMtB#yŠ ÝVºuq»uK¡¡9$# ÞÚöF{$#ur žwÎ) $tB uä!$x© y7/u 4 ¨bÎ) y7­/u ×A$¨èsù $yJÏj9 ߃ÌムÇÊÉÐÈ * $¨Br&ur tûïÏ%©!$# (#rßÏèß Å"sù Ïp¨Ypgø:$# tûïÏ$Î#»yz $pkŽÏù $tB ÏMtB#yŠ ßNºuq»yJ¡¡9$# ÞÚöF{$#ur žwÎ) $tB uä!$x© y7/u ( ¹ä!$sÜtã uŽöxî 7ŒräøgxC ÇÊÉÑÈ

Artinya : “Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih). Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, Maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (Al-hud : 106-108).

Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa orang yang celaka dan yang bahagia mendapatkan tempat yang berbeda. Semuanya kekal didalamnya selama masih ada langit dan bumi. Waulahua’lam langit dan bumi mana yang dimaksud tetapi terdapat tafsiran yang menyatakan bahwa yang dimaksud di atas adalah langit dan bumi kepunyaan akhirat. Artina akhirat juga mempunyai langit dan bumi. Terlepas dari penafsiran ini ada satu pertanyaan yang menarik yaitu “Bagaimana jika langit dan bumi yang disebutkan pada ayat di atas tidak ada, atau dengan kata lain musnah???”

Makna yang coba dijelaskan pada ayat di atas adalah bahwa adanya batasan atau dapat dikatakan umur surge dan neraka tersebut, yaitu keduanya ada ketika masih ada langit dan bumi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika langit dan bumi itu tidak ada maka tidak ada pula surge dan neraka. Lalu bagaimana dengan ayat yang menyebutkan bahwa mereka kekal didalamnya. Seperti surat al-baqarah di bawah ini :

Î (#qä9$s% #x»yd Ï%©!$# $oYø%Îâ `ÏB ã@ö6s% ( (#qè?é&ur ¾ÏmÎ/ $YgÎ7»t±tFãB ( óOßgs9ur !$ygŠÏù Ólºurør& ×ot£gsÜB ( öNèdur $ygŠÏù šcrà$Î#»yz ÇËÎÈ

Artinya : “…Mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (Al-baqarah : 25).

Namun ada pertanyaan lagi untuk menjawab pertanyaan di atas, yaitu “kekal mana” jika dibandingkan antara Allah SWT sebagai pencipta dengan surge dan neraka (alam akhirat) yang merupakan ciptaannya??? Tentu saja kita akan menjawab kekal Allah SWT. Lalu apakah Allah salah menurunkan ayat al-qur’an yang menjelaskan bahwa “mereka kekal didalamnya”??? Allah menyebutkan kalimat kekal didalamnya karena jika kehidupan di dalam surge dan neraka itu dibandingkan dengan kehidupan manusia yang sekarang dirasakan tidak sebanding. Artinya sangat jauh lebih lama kehidupan dalam surge dan neraka tersebut (akhirat). Kekal yang dimaksud allah dalam banyak ayat yang telah diturunkan-Nya adalah kekal dalam ukuran makhluk-Nya dan bukan dalam ukuran kekal dalam makhalulk-Nya. Sekekal-kekalnya makhluk tentu suatu saat akan musnah juga. Namun lain halnya jika Allah menghendaki lain. Maksudnya jika DIA menetapkan makhluk-Nya untuk kekal. Namun di sini sudah lain permasalahannya, karena sudah ada campur tangan Allah SWT. Waulahua’lamubishowab…

Kiamat global dan kiamat universal

* ¨bÎ) ©!$# ÛÅ¡ôJムÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur br& Ÿwrâs? 4 ûÈõs9ur !$tGs9#y ÷bÎ) $yJßgs3|¡øBr& ô`ÏB 7tnr& .`ÏiB ÿ¾ÍnÏ÷èt/ 4 ¼çm¯RÎ) tb%x. $¸JŠÎ=ym #Yqàÿxî ÇÍÊÈ

Artinya : “Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Al-fatir : 41).

tPöqtƒ ÈqôÜtR uä!$yJ¡¡9$# ÇcsÜŸ2 Èe@ÉfÅb¡9$# É=çGà6ù=Ï9 4 $yJx. !$tRù&yt/ tA¨rr& 9,ù=yz ¼çnßÏèœR 4 #´ôãur !$oYøŠn=tã 4 $¯RÎ) $¨Zä. šúüÎ=Ïè»sù ÇÊÉÍÈ

Artinay : “(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya. (Al-anbiya : 104).

Ayat yang pertama menyebutkan bahwa langit dan bumi itu ditahan oleh Allah agar tidak lenyap, namun jika keduanya akan lenyap maka lenyaplah ia. Dalam ayat kedua (dibawahnya) Allah mengatakan bahwa DIA benar-benar melenyapkan langit sebagaimana firman di atas. Dalam penjelasan di depan telah dinyatakan bahwa Allah akan menghancurkan bumi dan seisinya serta yang sejenisnya. Sedangkan dalam ayat di atas dinyatakan bahwa Allah akan melenyapkan langit. Berarti ada kemungkinan kiamat itu terjadi dua kali yaitu kiamat yang dialami bumi (galaksi bima sakti) seisinya beserta sejenisnya (kiamat global) dan kiamat alam semesta secara keseluruhan (kiamat universal).

Namun semua hal di atas hanyalah penafsiran-penafsiran manusia. Kita boleh percaya dan mengikuti pemikiran merea tetapi kita harus tahu bahwa kebenaran manusia bersifat relative. Masih banyak penafsiran-penafsiran lain tentang kiamat dan hancurnya alam semesta ini yang juga kontradiksi dengan apa yang telah sedikit dipaparkan di atas. Masih ada hal yang lebih penting dari hal-hal di atas, yaitu kita harus percaya terhadap peristiwa akan terjadinya kiamat. Perbedaan adalah wajar karena manusia mempunyai isi otak yang berbeda-beda dalam menangkap dan mencenra sesuatu.